Wednesday 11 March 2015

Setiap kota biasanya memiliki ikon yang menjadi penanda sekaligus kebanggaan masyarakatnya. Nah, di Medan Istana Maimun atau yang juga dikenal Istana Maimun adalah ikon sekaligus kebanggaan kota dan warga Medan. Istana ini berlokasi di Jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan. 

Istana Maimun memiliki luas sebesar 2.772 m2 dan 30 ruangan ini merupakan tujuan utama wisatawan yang berkunjung ke Kota Medan, Sumatera Utara. Arsitektur bangunannya didominasi warna kuning yang merupakan warna khas Melayu.

Istana Maimun merupakan peninggalan Kerajaan Deli. Didirikan oleh Sultan Maimun Al Rasyid Perkasa Alamsyah yang merupakan keturunan raja ke-9 Kesultanan Deli. Istana ini dibangun pada 26 Agustus 1888 dan baru diresmikan pada 18 Mei 1891.

Bangunan Istana Maimun menghadap ke timur dimana terdiri dari dua lantai dengan tiga bagian yaitu bangunan induk, sayap kiri dan sayap kanan. Di bagian depan sekitar 100 meter berdiri Masjid Al-Maksum yang dikenal sebagai Masjid Raya Medan.


Istana Maimun merupakan salah satu dari sekian istana yang paling indah di Indonesia. Istana ini memiliki arsitektur yang unik dengan perpaduan beberapa unsur kebudayaan Melayu bergaya Islam, Spanyol, India dan Itali. Perpaduan ini menyuguhkan keunikan inilah yang memberikan karakter khas bangunannya.

Pengaruh Eropa terlihat dari ornamen lampu, kursi, meja, lemari, jendela sampai pintu dorong. Pintu bergaya Spanyol menjadi bagian dari arsitektur istana ini. Anda dapat pula melihat pola arsitektur Belanda dari bentuk pintu dan jendelanya yang lebar dan tinggi. Ada pula prasasti marmer di depan tangga ditulis dengan huruf Latin dalam bahasa Belanda.

Pengaruh Islam terlihat dari bentuk lengkung (arcade) di bagian atap yang bentuknya menyerupai perahu terbalik (lengkung persia) yang biasanya dijumpai pada bangunan-bangunan di kawasan Timur Tenggah.
Istana Maimun merupakan salah satu dari sekian istana yang paling indah di Indonesia.
Di ruang tamu terdapat tahta yang didominasi warna kuning. Ruangan seluas 412 m persegi ini digunakan untuk acara penobatan Sultan Deli atau agenda tradisional lainnya. Ruang tersebut juga digunakan sebagai tempat  sultan menerima kunjungan sanak saudara dan keluarga di hari libur Islam.


Kemewahan interior dan bangunan fisik istana ini dimungkinkan karena sejak 2 abad silam wilayah Deli berada dibawah Kesultanan Deli yang mengelola hasil perkebunan, minyak, dan rempah-rempah yang melimpah. Hasil bumi yang luar biasa tersebut memberikan penghasilan sangat besar kepada Kesultanan Deli dengan bukti kehadiran Istana Maimun yang megah.

Untuk berkeliling sekitar Kota Medan dan Istana Maimun, Anda bisa menggunakan kendaraan umum khas Medan yang dikenal dengan  opelet dengan ongkos sekitar Rp30.000,- untuk berkeliling kota medan termasuk untuk berkunjung ke istana ini.

Alternatif lain, anda bisa menggunakan becak dengan ongkos sekitar Rp80.000,-. Di sarankan Anda menawar terlebih dahulu sebeluk naik becak

Transportasi

Bandara Internasional Polonia Medan berjarak sekitar 2 km dari pusat kota. Penerbangan domestik harian ke Medan dilayani beberapa maskapai seperti Air Asia, Garuda, Kartika Air, Lion Air, Merpati, NBA, Silk Air, Sriwijaya air dan Susi Air penerbangan dengan rute Jakarta, Bandung, Banda Aceh, Pekanbaru, Padang, Batam, Pontianak dan Gunung Sitoli. Sedangkan untuk penerbangan internasional dilayani Garuda, Air Asia dan Malaysian Airlines.

Istana Maimun berjarak sekitar 10 km dari Bandara Internasional Polonia.Anda juga dapat mencapainya dari Pelabuhan Belawan sekitar 28 km atau sekitar 30 menit hingga satu jam. Berikutnya Anda bisa menggunakan taksi, mobil rental, atau bus.

Tarif:
Tarif yang diberikan untuk Dewasa Rp 5.000 dan Anak-anak Rp 30.000
Buka setiap pukul 08.00-17.00 

0 komentar:

Post a Comment

Follow me on Twitter!