Friday 13 March 2015


Makassar merupakan kota terbesar yang berada kawasan Indonesia Timur yang sekaligus menjadi ibu kota provinsi Sulawesi Selatan. Kota ini terletak di pesisir barat daya pulau Sulawesi yang berhadapan langsung dengan Selat Makassar. Berbagai tempat wisata di Makassar sangat ikonik sehingga pengunjung yang datang untuk mengunjungi Pulau Sulawesi akan banyak tertuju pada kota ini karena Makassar menawarkan berbagai destinasi wisata dengan berbagai suku di dalamnya.

Tempat wisata di Makassar berikut ini merupakan salah satu tempat yang wajib dikunjungi ketika anda berlibur ke Makassar, salah satunya adalah Fort Rotterdam yang merupakan sebuah benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo. Benteng ini sendiri dapat dicapai dengan mudah dari pusat kota Makassar karena terletak di pinggiran sebelah barat Fort Rotterdam yang disebut juga dengan Benteng Ujung Pandang (Jum Pandang). Benteng ini dibangun sekitar tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9 yang bernama I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa’risi Kallona.

Fort-Rotterdam-Makassar
Pada mulanya bangunan benteng ini dibuat dari tanah liat, namun pada masa pemerintahan Kerajaan Gowa ke-14 yang dipimpin oleh Sultan Alauddin mengubah konstruksi bangunan ini menjadi batu padas yang berasal dari Pegunungan Karst yang berada di daerah Maros. Hal menarik yang dapat dilihat dari tempat wisata Makassar yang satu ini adalah bentuk bangunan yang mirip dengan seekor penyu yang hendak turun ke dalam lautan. Dilihat dari bentuknya, sangat jelas bahwa filosofi dari Kerajaan Gowa bahwa penyu dapat hidup di darat dan di laut. Begitu juga dengan Kerajaan Gowa yang saat itu Berjaya di darat serta di lautan.

Dengan bentuknya yang mirip seekor penyu, menjadikan orang Gowa Makassar sendiri menyebut Benteng Ujung Pandang atau Fort Rotterdam ini dengan sebutan Benteng Panyyua. Awal mulanya benteng ini digunakan oleh Raja dan keluarga Kerajaan untuk tempat tinggal dan menetap karena terdapat rumah panggung khas Gowa di dalamnya. Namun pada saat Belanda mulai menguasai area Maluku mereka menaklukan Kerajaan Gowa untuk memuluskan armada dagang VOC agar dapat masuk dan menetap di Sulawesi. Selama setahun penuh benteng diserang dan akhirnya Belanda masuk untuk menghancurkan rumah yang ditinggali oleh Raja.

Kawasan-Benteng-Fort-Rotterdam-Makassar
Saat itu pihak dari Belanda memaksa Sultan Hassanudin untuk menandatangani surat perjanjian Bongaya yang salah satu isinya harus menyerahkan Benteng Ujung Pandang ke pihak Belanda. Setelah Benteng itu diserahkan kepada Belanda, lalu benteng tersebut dibangun kembali serta ditata dengan menggunakan arsitektur Belanda dan namanya diubah menjadi Fort Rotterdam dan bangunan ini difungsikan sebagai pusat pemerintah dan tempat penampungan hasil rempah-rempah yang berasal dari Indonesia Timur.

Suasana-di-Dalam-Fort-Rotterdam
Di dalam Fort Rotterdam terdapat beberapa ruangan tahanan atau penjara yang salah satunya dipakai untuk menahan Pangeran Diponegoro serta terdapat juga sebuah gereja yang dibangun pada jaman penjajahan Belanda. Ada juga Museum La Galigo yang menyimpan lebih dari 5000 koleksi yang diantaranya merupakan koleksi numismatic, prasejarah, keramik, naskah, naskah serta etnografi yang terdiri dari beberapa jenis teknologi, kesenian serta berbagai benda lain yang digunakan oleh suku Bugis, Mandar, Toraja dan Makassar.

Jika anda mengunjungi Kota Makassar tidak ada salahnya mengunjungi Fort Rotterdam yang sangat ikonik ini. Selain tempat ini merupakan tempat wisata yang mengandung unsur sejarah, tempat ini juga saat ini digunakan sebagai pusat kebudayaan Sulawesi Selatan.

Tarif :
  • Rp 10.000 tiap orang
  • Buka setiap hari pukul 08.00-18.00 WIB 




sumber : http://www.tempatwisataid.com/ 

0 komentar:

Post a Comment

Follow me on Twitter!