Monday, 16 March 2015

Pulau Penyengat sudah lama terkenal di kalangan masyarakat Kepri sebagai objek wisata sejarah. Pulau yang terletak 1,5 km sebelah barat kota Tanjung Pinang ini merupakan khazanah bangsa bernilai sejarah tinggi, karena pernah menjadi pusat pemerintahan kerajaan melayu Riau Lingga ratusan tahun lalu.
Pulau Penyengat dahulu kala pernah menjadi mahar atau mas kawin ketika Sultan Mahmud mempersunting Puteri Raja Hamidah tahun 1805. Jauh sebelum itu, yakni tahun 1782-1784, pulau penyengat telah dijadikan pusat pertahanan bangsa melayu melawan penjajah belanda. Sisa-sisa benteng pertahanan ini masih bisa dilihat di Bukit Kursi pulau penyengat.
Untuk sampai ke penyengat, jika berangkat dari batam, anda harus naik fery daripelabuhan punggur batam menuju pelabuhan sri bintan pura tanjung pinang. Tiket sekali jalannya Rp.40.000. Dari sri bintan pura anda harus berjalan kaki lagi beberapa ratus meter ke pelantar pulau penyengat. Dari sini kita akan naik pompong (sejenis perahu bermesin) menuju pulau penyengat. Tarifnya Rp.5.000 per orang.
Setelah 15 menit berayun-ayun di atas laut sampailah kita di pulau penyengat. Keluar dari pelantar, objek pertama yang kita jumpai adalah Masjid Raya Sultan Riau. Masjid bersejarah ini dibangun tahun 1832 oleh Yang Dipertuan Muda VII Raja Abdul Rahman. Konon salah satu bahan dasar untuk membangun masjid ini adalah putih telur ayam. Fungsinya sebagai perekat antar batu bata.
Masjid berukuran 19,8 X 18 meter ini dicat warna kuning muda hampir di seluruh bagian luar dan dalam, membuat aura kemegahannya tampak memancar-mancar. Di dalam masjid dipajang sebuah Alquran tulisan tangan karya Abdurrahman Stambul yang selesai ditulis tahun 1867.
Setelah shalat zuhur di masjid raya, saya mulai bergerak ke objek-objek sejarah lain. Ada banyak objek yang bisa dikunjungi di penyengat selain masjid raya sultan riau, kebanyakan berupa makam raja-raja atau kediaman raja-raja. Yang saya sempat sambangi antara lain Istana Kantor dan Bukit Kursi. Istana kantor adalah komplek istana yang dibangun pada masa pemerintahan Yang Dipertuan Muda Riau VIII Raja Ali (1844-1857). Pada masa inilah untuk pertama kali istana tidak hanya difungsikan sebagai tempat tinggal raja, melainkan juga sebagai kantor – tempat menjalankan pemerintahan. Itulah mengapa disebut istana kantor. Yang tersisa sekarang hanya bangunan depan saja, komplek utama di bagian belakang tinggal berupa reruntuhan. Sementara Bukit Kursi adalah bekas benteng pertahanan bangsa melayu saat melawan belanda. Wujud bangunan bentengnya memang sudah tidak ada. Yang tersisa tinggal sejumlah meriam ukuran besar, parit pertahanan, dan sebuah bangunan yang dulu difungsikan sebagai gudang mesiu.
Masih ada beberapa objek lain yang patut dikunjungi, seperti Balai Adat dimana kita bisa melihat replika pelaminan adat melayu, dan makam Raja Ali Haji (1808-1873), pahlawan nasional, bangsawan dan penyair yang menggubah mahakarya sastra melayu: Gurindam Dua Belas.

Tarif :
Untuk mengelilingi pulau seluas 2 km2 ini ada beberapa opsi transportasi; Pertama, berjalan kaki :) . Kedua, menyewa sepeda angin. Ketiga, menyewa becak motor. Satu becak motor bisa memuat dua orang. TarifnyaRp.25000 sekali jalan. Anda akan dibawa keliling pulau menyambangi objek-objek penting pulau penyengat.
Masalah makan, ada banyak rumah makan yang tersebar di seluruh pulau. Salah satunya rumah makan di pelantar pulau penyengat. Di sini anda bisa memesan satu porsi ikan kakap bakar ukuran besar seharga Rp.35000,-. Atau satu porsi ikan pari bakar dengan harga Rp12000,-. Sementara untuk buah tangan, anda bisa dapatkan di sekitar pelantar juga, berupa cemilan khas penyengat.




sumber: https://jalankemanagitu.wordpress.com/

Sunday, 15 March 2015




Keelokan yang dimiliki Lombok menyihir wisatawan yang tiada henti berdecak kagum. Lombok punya tiga Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno yang airnya jernih dan membuat wisatawan kehabisan kata-kata.

Membicarakan keindahan Pulau Lombok memang seolah tiada ujungnya. Ya, pulau ini memang rupawan. Pantai-pantai yang ada di sana sungguh membuat kita ingin segera kembali bila sudah menatap kecantikannya. Belum lagi pesona gunung, seperti Gunung Rinjani misalnya, beberapa air terjun, serta suguhan keindahan alam yang lain.

Selain destinasi yang telah saya sebutkan di muka, Anda pasti pernah mendengar kata gili bukan? Nah, inilah identitas wisata Pulau Lombok. Di Pulau Lombok, sebenarnya ada banyak sekali gili yang katanya gili itu sendiri berarti pulau. Dari sekian banyak gili itu, ada trio gili yang sangat terkenal hingga mancanegara. Apa saja trio Gili itu? Inilah perjalanan saya saat mendatangi satu gili, namun melewati gili-gili yang lainnya.

Pada hari ketiga liburan kami di Pulau Lombok, saya, Adam, Hendry dan Ridho, berencana hendak menyeberang menuju ke Gili Trawangan, salah satu gili yang konon gili paling terkenal dan paling ramai oleh turis asing. Pagi hari, setelah menikmati beberapa pantai disekitar Pantai Senggigi, pantai tempat kami menginap, kami pun segera berkemas dan segera menuju Pelabuhan Bangsal menggunakan taksi.

Biaya taksi yang dikelola sebuah perusaan transportasi terkenal itu tak sampai Rp. 90.000/sekali jalan dari Senggigi ke Pelabuhan Bangsal. Cukup murah bukan? Apalagi itu biaya sekali jalan untuk kami yang berempat orang. Sekitar setengah jam kemudian, sampailah kami di Pelabuhan Bangsal. Oleh Pak Samiun, nama sopir taksi yang baik hati itu, kami diturunkan pada sebuah titik.

Menurut beliau taksi hanya boleh mengantar penumpang sampai di situ, selebihnya kita bebas mau berjalan kaki atau naik Cidomo (delman khas Pulau Lombok) yang memang sudah bersiap-siap menawarkan jasa angkutnya kepada siapa saja yang datang. Sistem yang transportasi yang cukup bagus sebenarnya, berbagi rejeki sesama umat manusia.

Tapi akhirnya kami pun memilih berjalan kaki. Selain jaraknya yang memang sudah dekat ternyata, saya ketahui ini saat mengantar teman bacpacker dari Senggigi ke Pelabuhan Bangsal tempo hari, kami sengaja jalan kami biar tak mengeluarkan biaya lagi. Hemat atau pelit? Namanya juga backpacker!

Hanya beberapa menit saja, tibalah kami di Pelabuhan Bangsal. Perut saya lapar sekali pagi itu. Maklum belum sarapan. Saya pun berharap ada pedagang nasi balap di pelabuhan ini, kuliner khas Lombok yang sangat saya sukai karena cita rasanya yang bahari. Alhamdulillah, ternyata benar-benar ada. Saya pun membeli beberapa bungkus untuk dimakan di tempat, dan beberapa bungkus lagi untuk dibawa menuju Gili Trawangan.

Setelah makan, kami langsung menuju titik berkumpul para pelancong yang baru datang maupun hendak menyeberang ke Gili Trawangan, Gili Meno, mapun Gili Air yang paling dekat dengan Lombok daratan. Sempat bingung dimana tempat membeli tiket, namun akhirnya kami langsung naik public boat yang sepertinya segera akan berangkat. Yup, betul sekali, laki-laki paruh baya yang berada tak jauh dari kapal itu langsung menawarkan jasa angkutnya kepada kami dengan biaya Rp. 13.000/orang.

Oke, transaksi selesai. Saat itu pula kami langsung naik public boat, duduk pada sebuah tempat yang sudah disediakan. Selang beberapa menit kemduian, mesin kapal itu pun menderu, kipas bagian belakang berputar perlahan, menciptakan riak sebentar kemudian langsung membawa kapal meninggalkan pelabuhan.

Wow, pemandangan yang kami saksikan siang menjelang sore itu sungguh rupawan, yakni Pulau Lombok yang berbukit-bukit, berpadu dengan air laut yang membiru. Sementara dihadapan kami, pelan-pelan seolah mendekat, adalah Gili Air, lalu Gili Meno, sebelum akhirnya kami sampai di Gili Trawangan gili paling jauh yang menjadi tujuan kami. Satu kata untuk pemandangan di Gili Trawangan, terutama air lautnya yang luar biasa. Speechless!


Tarif: 
Biasanya untuk berkunjungke Trio Gili para agen sudah memberikan paket tour dengan harga yang telah ditentukan.



sumber: http://travel.kompas.com/ 


Pantai Sundak tak hanya memiliki pemandangan alam yang mengasyikkan, tetapi juga menyimpan cerita. Nama Sundak ternyata mengalami evolusi yang bukti-buktinya bisa dilacak secara geologis.
Agar tahu bagaimana evolusinya, maka pengunjung mesti tahu dulu kondisi pinggiran Pantai Sundak dulu dan kini. Di bagian pinggir barat pantai ketika YogYES berkunjung terdapat masjid dan ruang kosong yang sekarang dimanfaatkan sebagai tempat parkir. Sementara di sebelah timur terdapat gua yang terbentuk dari batu karang berketinggian kurang lebih 12 meter. Memasuki gua, akan dijumpai sumur alami tempat penduduk mendapatkan air tawar.
Wilayah yang diuraikan di atas sebelum tahun 1930 masih terendam lautan. Konon, air sampai ke wilayah yang kini dibangun masjid, batu karang yang membentuk gua pun masih terendam air. Seiring proses geologi di pantai selatan, permukaan laut menyusut dan air lebih menjorok ke laut. Batu karang dan wilayah di dekat masjid akhirnya menjadi daratan baru yang kemudian dimanfaatkan penduduk pantai untuk aktivitas ekonominya hingga saat ini.
Ada fenomena alam unik akibat aktivitas tersebut yang akhirnya menjadi titik tolak penamaan pantai ini. Jika musim hujan tiba, banyak air dari daratan yang mengalir menuju lautan. Akibatnya, dataran di sebelah timur pantai membelah sehingga membentuk bentukan seperti sungai. Air yang mengalir seperti mbedah(membelah) pasir. Bila kemarau datang, belahan itu menghilang dan seiring dengannya air laut datang membawa pasir. Fenomena alam inilah yang menyebabkan nama pantai menjadi Wedibedah (pasir yang terbelah). Saat YogYES datang wedi tengah tidak terbelah.
Perubahan nama berlangsung beberapa puluh tahun kemudian. Sekitar tahun 1976, ada sebuah kejadian menarik. Suatu siang, seekor anjing sedang berlarian di daerah pantai dan memasuki gua karang bertemu dengan seekor landak laut. Karena lapar, si anjing bermaksud memakan landak laut itu tetapi si landak menghindar. Terjadilah sebuah perkelahian yang akhirnya dimenangkan si anjing dengan berhasil memakan setengah tubuh landak laut dan keluar gua dengan rasa bangga. Perbuatan si anjing diketahui pemiliknya, bernama Arjasangku, yang melihat setengah tubuh landak laut di mulut anjing. Mengecek ke dalam gua, ternyata pemilik menemukan setengah tubuh landak laut yang tersisa. Nah, sejak itu, nama Wedibedah berubah menjadi Sundak, singkatan dari asu (anjing) dan landak.
Tak dinyana, perkelahian itu membawa berkah bagi penduduk setempat. Setelah selama puluhan tahun kekurangan air, akhirnya penduduk menemukan mata air. Awalnya, si pemilik anjing heran karena anjingnya keluar gua dengan basah kuyup. Hipotesanya, di gua tersebut terdapat air dan anjingnya sempat tercebur ketika mengejar landak. Setelah mencoba menyelidiki dengan beberapa warga, ternyata perkiraan tersebut benar. Jadilah kini, air dalam gua dimanfaatkan untuk keperluan hidup penduduk. Dari dalam gua, kini dipasang pipa untuk menghubungkan dengan penduduk. Temuan mata air ini mengobati kekecewaan penduduk karena sumur yang dibangun sebelumnya tergenang air laut.
Nah, bila kondisi tahun 1930 saja seperti yang dikatakan di atas, dapat diperkirakan kondisi ratusan tahun sebelumnya. Tentu sangat banyak organisme laut yang memanfaatkan bagian bawah karang yang kini menjadi gua dan wilayah yang kini menjadi daratan. Karenanya, banyak arkeolog percaya bahwa sebagai konsekuensi dari proses geologis yang ada, banyak organisme laut yang tertinggal dan kini tertimbun menjadi fosil. Soal fosil apa yang ditemukan, memang hingga kini belum banyak penelitian yang mengungkapkan.
Selain menawarkan saksi bisu sejarahnya, Sundak juga menawarkan suasana malam yang menyenangkan. Anda bisa menikmati angin malam dan bulan sambil memesan ikan mentah untuk dibakar beramai-ramai bersama teman. Dengan membayar beberapa ribu, Anda dapat membeli kayu untuk bahan bakar. Kalau malas, pesan saja yang matang sehingga siap santap. Yang jelas, tak perlu bingung mencari tempat menginap. Pengunjung bisa tidur di mana saja, mendirikan tenda, atau tidur saja di bangku warung yang kalau malam tak terpakai. Kegelapan tak perlu diributkan, bukankah membosankan jika hidup terus terang benderang?
Kalau mau, berinteraksi dengan penduduk bisa menjadi suatu pencerahan. Anda bisa mengetahui bagaimana penduduk hidup, kebudayaan mereka, dan tentu saja orang baru yang mungkin saja mampu mengubah pandangan hidup anda. Menemui Mbah Tugiman yang biasa berjaga di tempat parkir atau Mbah Arjasangku bisa jadi pilihan. Mereka merupakan salah satu sesepuh di pantai Sundak. Bercakap dengan mereka membuat anda tidak sekedar menyaksikan bukti sejarah tetapi juga mendapat cerita dari orang yang menyaksikan bagaimana sejarah terukir. Datanglah, semua yang di sana sudah menunggu.


Tarif :
  • Rp 5.000 (Hari Besar) dan Rp 4.000 (Hari Biasa)



sumber : https://www.yogyes.com



Trans Studio Bandung adalah kawasan wisata terpadu di Bandung, Indonesia, tepatnya di area Bandung Supermal. Trans Studio dibangun pada areal seluas 4,2 hektare dengan investasi mencapai Rp2 triliun sehingga menjadikannya sebagai kawasan hiburan terluas dan terlengkap di Bandung.[1] Wahana yang terdapat menawarkan petualangan dan sensasi baru yang tidak kalah menantang seperti pendahulunya yaitu Trans Studio Resort Makassar yang dibuka pada tahun 2008. Trans Studio Bandung dibuka untuk umum pada tanggal 18 Juni 2011.

Target pengunjung Trans Studio Bandung bukan hanya dari wisatawan domestik, melainkan juga pengunjung wisatawan asing dari berbagai negara tetangga dan oleh karena itu Trans Studio Bandung harus bersaing dengan Resort World Sentosa, Genting Highlands, dan lain-lainnya yang sudah terkenal di mata internasional. Karena Trans Studio Bandung terdapat di dalam ruangan maka rentang pengunjung dimulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Pada tahun 2011, pihak Trans Studio memperkirakan bahwa Trans Studio Bandung akan didatangi pengunjung berjumlah 2-5 juta.

Fasilitas

Trans Studio Bandung mempunyai fasilitas berikut ini:
  • Trans Studio Theme Park: Pusat rekreasi indoor berkelas internasional
  • Trans Studio Mall Bandung: Pusat perbelanjaan kelas dunia yang artistik dan nyaman
  • Mega Tower: Kantor pusat Bank Mega cabang Bandung
  • The Trans Luxury Hotel - Hotel bintang 6
  • Ibis Hotel Bandung - Hotel bintang 3

Kawasan dan wahana permainan di Trans Studio Bandung

Studio Central 
  • Yamaha Racing Coaster
  • Super Heroes 4D The Rides
  • Broadcast Museum
  • Dunlop Trans Car Racing
  • Indosat Galaxy Vertigo
  • Trans City Theatre
  • Giant Swing
  • Sibolang The Rides
  • Science Center
  • Dunia Anak
The Lost City
  • Jelajah
  • Kong Climb
  • Sky Pirates
  • Amphitheater
Magic Corner
  • Negeri Raksasa
  • Black Heart's Pirate Ship
  • Dragon Raiders
  • Pulau Liliput
  • Dunia Lain
  • Special Effect Action Show
Cafe and Resto
  • The Coffee Bean & Tea Leaf
  • Baskin Robbins
  • Corvette Diner
  • Studio Kuring
  • Studio Mie
  • Studio Steak
Trans Studio Store
  • 2 Store di Studio Central (Merchandise & Candy)
  • 1 Store di Lost City (Merchandise)
  • 1 Store di Magic Corner (Merchandise)

Pertunjukkan utama

  • Kabayan Goes to Hollywood
  • Legenda Putra Mahkota
  • Special Effect Action Show
  • Petualangan si Bolang & ZooCrew
  • The New Parade and Laser Show

Grand Opening

Grand Opening Trans Studio Bandung diadakan pada tanggal 17 Juni 2011 disiarkan secara langsung oleh Trans TV, Trans7 dan TV3 dan dibuka untuk umum mulai tanggal 18 Juni 2011. Grand Opening ini dihadiri oleh artis-artis ternama papan atas seperti Vidi Aldiano, Sm*sh, 7icons, Slank, Vierra, dan Artis Opera Van Java, dan para talent dariIndonesia Mencari Bakat. Dibuka dengan tarian memukau dari Fay Nabila, Brandon, dan Rumingkang

Tarif :
Harga tiket masuk Trans Studio Bandung adalah:
  • Senin s.d. Jumat: Rp170.000,- (Seratus Tujuh puluh ribu rupiah)
  • Sabtu dan Minggu / Hari Libur: Rp270.000,- (Dua ratus Tujuh puluh ribu rupiah)
Tambahan Rp250.000,- (Dua ratus lima puluh ribu rupiah) untuk VIP Access[3], untuk Jalur Antrian Cepat dengan Pintu Khusus.[4]
Berlaku untuk seluruh wahana dan atraksi sepuasnya atau dapat berkali-kali.
Tiket masuk Trans Studio menggunakan kartu Mega Cash, harga kartu adalah Rp10.000,-. Kartu Mega Cash dapat digunakan untuk melakukan transaksi di semua outlet di dalam Trans Studio Theme Park.

Saturday, 14 March 2015

Ngarai Sianok atau Lembah Pendiang merupakan suatu lembah yang indah, hijau dan subur. Didasarnya mengalir sebuah anak sungai yang berliku-liku menelusuri celah-celah tebing dengan latar belakang Gunung Merapi dan Gunung Singgalang
Ngarai Sianok adalah sebuah lembah curam (jurang) yang terletak di perbatasan kota Bukittinggi, dengan Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Lembah ini memanjang dan berkelok sebagai garis batas kota dari selatan ngarai Koto Gadang sampai di Ngarai Sianok Enam Suku, dan berakhir sampai Palupuh. Ngarai Sianok memiliki pemandangan yang indah dan menjadi salah satu objek wisata utama provinsi.
Jurang ini dalamnya sekitar 100 m membentang sepanjang 15 km dengan lebar sekitar 200 m dan merupakan bagian dari patahan yang memisahkan Pulau Sumatera menjadi dua bagian memanjang (Patahan Semangko). Patahan ini membentuk dinding yang curam, bahkan tegak lurus dan membentuk lembah yang hijau – hasil dari gerakan turun kulit bumi (sinklinal) – yang dialiri Batang Sianok (batang berarti sungai, dalam bahasa Minangkabau) yang airnya jernih. Di zaman kolonial Belanda, jurang ini disebut juga sebagai kerbau sanget, karena banyaknya kerbau liar yang hidup bebas di dasar ngarai.
Batang Sianok kini bisa diarungi dengan menggunakan kano dan kayak yg disaranai oleh suatu organisasi olahraga air “Qurays”. Rute yang ditempuh adalah dari Desa Lambah sampai Desa Sitingkai Batang Palupuh selama kira-kira 3,5 jam. Di tepiannya masih banyak dijumpai tumbuhan langka seperti rafflesia dan tumbuhan obat-obatan. Fauna yang dijumpai misalnya monyet ekor panjang, siamang, simpai, rusa, babi hutan, macan tutul, serta tapir

Jika Anda ingin berkunjung ke Ngarai Sianok lebih baik Anda datang lebih awal untuk melihat  matahari terbit atau menunggu saat matahari terbenam karena pada saat-saat inilah Anda akan  menyaksikan pemandangan yang luar biasa indahnya. Karena lokasinya yang jauh dari pemukiman akan lebih baik jika Anda menempuh tempat ini dengan berjalan kaki, atau menggunakan mobil pribadi bisa juga dengan Ado/Sado jika Anda ingin pergi ke Taman Panorama sebagai alternatif lain untuk menikmati pemandangan Ngarai Sianok.

Penginapan di sekitar Ngarai Sianok mungkin saat ini tidak tersedia, namun anda bisa mengginap di Bukit tnggi yang jaraknya tidak terlalu jauh dari Ngarai Sianok. Di Bukittinggi terdapat beberapa pilihan hotel seperti: Hotel Kharisma, Grand milano, Hotel Campago atau yang lumayan bagus Hotel Pusako. Disini juga banyak hotel melati yang aman, nyaman, murah, semua dekat dengan objek wisata. Tapi jika ingin menginap saat long weekend, sebaiknya Anda memesan terlebih dahulu.

Transportasi

Ngarai  Sianok memiliki banyak sumber daya alam, maka tidak heran tanaman padi tumbuh subur di kaki ngarai Sianok. Berada sekitar 1 km barat daya Bukittinggi. Pengunjung dapat mengendarai mobil pribadi atau ado/andong (kereta tradisional) dari pusat kota ke Taman Panorama yang berada di jalan Panorama sambil menikmati udara yang sejuk di Bukittinggi.
Dari Bandara Internasional Minangkabau, Anda bisa menyewa mobil atau bus mini dari Padang ke Bukittinggi. Jarak dari Padang ke Bukittinggi adalah 90 km.

Tarif:
Harga tiket masuk Rp 4.000 per orang.




sumber : 

  • https://wisatasumatera.wordpress.com 
  • www.indonesia.travel//




Gunung Semeru atau dikenal juga sebagai Mahameru adalah gunung tertinggi di pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung berapi teraktif yang ada di Indonesia. Salah satu keunikan dari gunung ini ialah kawahnya selalu mengeluarkan letupan secara berkala setiap 15 – 20 menit sekali, menimbulkan kepulan asap abu bahkan kadang-kadang bercampur batu kerikil ke udara. Pemandangan yang ditimbulkan sangatlah spektakuler. Untuk dapat mendaki ke puncak Mahameru diperlukan persiapan fisik dan logistik yang matang, juga pengetahuan pendakian yang memadai, bayarannya ialah anda akan mendapatkan pemandangan yang spektakuler dan pengalaman yang tak akan terlupakan. 
 


Apabila anda sudah yakin akan melakukan pendakian, sebaiknya anda mencari informasi sekaligus mendaftar ke Kantor Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jl. Raden Intan No. 6, PO Box 54, Malang, Jawa Timur, Indonesia. Atau untuk yang sudah berpengalaman bisa mendaftar langsung ke pos penjagaan yang ada di Ranupani. Sebagai catatan gunung ini pada waktu-waktu tertentu sering ditutup untuk pendakian karena alasan keselamatan. 

Rute Menuju Gunung Semeru.
Ada beberapa alternatif rute untuk mencapai kaki gunung Semeru. Yang paling umum dan paling sering digunakan oleh para pendaki ialah rute melalui Malang – Tumpang. Dari terminal Arjosari di kota Malang anda bisa menaiki minibus menuju Tumpang, perjalanan lalu dilanjutkan dengan menaiki kendaraan 4 WD menuju Ngadas. Apabila ingin lebih hemat anda bisa menumpang truk milik petani setempat untuk menuju Ngadas. Harga tiket masuk sekitar Rp. 50.000.


Peta Gunung Semeru.
Koordinat : -8 06' 29.67'' (-8.10824167) ; 112 55' 17.07'' (112.92140833)



MOUNT SEMERU TREKKING (3676 Mdpl)
Untuk anda yang ingin berpetualang di Gunung Semeru & berdiri di puncak tertinggi di pulau Jawa tetapi tidak ingin terlalu bersusah payah dengan beban yang berat serta perencanaan & pengetahuan alam bebas yang banyak, kami menyediakan paket pendakian + logistik, guide dan porter yang akan membantu selama pendakian anda.

Ikuti paket trekking Gunung Semeru kami dengan rincian perjalanan & fasilitas sebagai berikut:

Hari Ke I
SURABAYA – MALANG

Peserta dijemput dari Bandara Juanda menuju Malang. Lalu Cek In untuk menginap 1 malam di kota ini (Hotel). Dan Sisa waktu yang ada akan digunakan untuk beristirahat atau acara bebas. (Meals: Lunch + Dinner)

Hari Ke II
MALANG – TUMPANG – RANUPANI – RANU KUMBOLO

Pagi hari setelah sarapan, peserta berangkat ke Desa Tumpang dan dilanjutkan hingga ke Desa Ranu Pani dengan menggunakan Jeep 4 Wheel-drive. Setelah tiba, pendakian hari pertama dimulai hingga Ranu Kumbolo. Dan berkemah disini. (Meals: Breakfast + Lunch + Dinner)

Hari Ke III
RANU KUMBOLO – KALIMATI

Setelah sarapan pagi, Pendakian dilanjutkan hingga ke Pos Kalimati. Makan siang, istirahat dan bersantai sambil menikmati pemandangan disekitarnya. Peserta bermalam di sini. (Meals: Breakfast + Lunch + Dinner)

Hari Ke IV
KALIMATI – PUNCAK SEMERU – RANU KUMBOLO

Pendakian ke Puncak Mahameru (3676 Mdpl) dimulai pada Pukul 03.00 dini hari. Hal ini dilakukan agar peserta dapat menyaksikan Sunrise (matahari terbit). Setelah mengambil foto dan beristirahat, peserta kemudian turun ke Basecamp (Kalimati) untuk sarapan. Setelah itu, Dilanjutkan dengan perjalanan turun kembali ke Ranukumbolo untuk berkemah satu malam disini. (Meals: Breakfast + Lunch + Dinner)

Hari Ke V
RANU KUMBOLO – RANU PANI – BROMO

Pagi-pagi setelah sarapan, peserta melanjutkan perjalanan turun hingga ke Desa Ranu Pani. Dari Desa ini, perjalanan dilanjutkan menuju Bromo dengan menggunakan Jeep 4 Wheel-drive kesebuah hotel di Bromo untuk beristirahat dan bersantai. (Meals: Breakfast + Lunch + Dinner)

Hari Ke VI
MALANG – SURABAYA – BANDARA JUANDA

Dipagi hari, dengan Jeep 4 wheel-drive peserta akan diantar hingga ke puncak Gunung Pananjakan (2.770 M dpl) untuk melihat-lihat pemandangan spektakuler matahari terbit dan hamparan pasir di Bromo. Kemudian kembali ke hotel untuk sarapan. Setelah itu, peserta akan diantar menuju Bandara Juanda Surabaya.
(Meals: Breakfast + Lunch + Dinner)



Peralatan yang perlu dibawa Peserta :
• Daypack
• Pakaian Pribadi + Cadangan; Baju Hangat (Sweeter Dll) & Celana Panjang (Secukupnya)
• Kamera / Handycam
• Peralatan Mandi & Ibadah
• Raincoat / Jas Hujan
• Sepatu & Sendal Trekking (Sepatu yang kuat dan tidak terlalu sempit)
• Kaos Kaki Tebal, Sarung Tangan, Sarung Kepala & Topi lapangan
• Kacamata Hitam & Sunblock
• Makanan dan Minuman Tambahan Pribadi
• Obat-obatan Pribadi (Yang direkomendasikan Dokter atau Rumah Sakit) & Tiger Balm / Obat semprot otot (untuk nyeri otot)
• Tidak dianjurkan untuk mendaki bagi Peserta uang memiliki penyakit Sesak Napas, Jantung Koroner, Epilepsi, Darah Tinggi, Indikasi Vertigo dan penyakit berbahaya lainnya


Tarif :
Biaya Pendakian 6 Hari 5 Malam : Rp. 4.250.000 /Peserta (Minimal 6 Peserta)

Fasilitas :
• Camping Gear (Tenda Doom, Matras, Sleeping Bag, Peralatan Masak)
• Tiket Masuk Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS)
• Penginapan 1 Malam di Malang & di Bromo
• Transportasi (AC) Bandara Juanda – Tumpang & Bromo – Bandara Juanda
• 4 Wheel Drive Jeep (Tumpang – Ranu Pane & Ranu Pane – Bromo)
• 3X Makan Per Hari (Pagi, Siang, Malam) + Snack
• Guide, Porter, P3K & Asuransi



sumber : http://www.indotravelers.com/ 
Follow me on Twitter!